Kamis, 03 Juni 2021

Air Mata sebagai Puncak Ekspresi

Air Mata sebagai  Puncak Ekspresi



Kadangkala bagi seorang yang Saleha mampu mengeluarkan air mata hingga menangis dalam sunyi ketika sedang berkomunikasi dengan Tuhan-Nya, tiada lain ialah Allah swt
Mampu tersimpuh menangis dalam sunyi setelah mengingat dan bermuhasabah atas dosa dan kealpaan yang dibuat.
Namun, bagi yang belum dan masih belajar untuk menjadi Saleha, kadangkala mengeluarkan air mata untuk hal yang bernilai duniawi dan sangat receh bisa terjadi sebagai bentuk akumulasi rasa terutama yang memiliki jiwa melankolis dalam dirinya dan tidak bisa mengungkapkan rasa marah.

Bagi jiwanya memiliki karakter melankolis ketika hatinya tersayat untuk sesuatu yang berulang, air mata adalah senjata dan cara menyampaikan ekspresi sesungguhnya.
Sekalipun dalam dirinya juga dominan karakter yang paling kuat, pantang menyerah, gigih dan tahan banting dalam hal ini korelis tetap akan mendadak melow. 
Itulah manusia yang hanya butiran atom, banyak kekurangan dan kealpaan.
Pemilik kesempurnaan hanya Allah swt. Lantas apa yang mau dibanggakan dengan waktu hidup yang sebentar ini? Self Reminder bagi MS.


Setelah mengeluarkan air mata bagi seorang melankolis ialah terus berpikir sampai mendapat kata kunci Hikmah,
Karena manusia memang tempatnya lupa dan lalai, jadi jangan ditahan ketika  mata akan bertindak dengan mengeluarkan air matanya, karena rasa telah mencapai puncaknya hingga harus dikeluarkan ekspresinya.
Setangguh-tangguhnya seorang yang namanya perempuan, dia adalah perempuan dimana fitrahnya 1% logika, 99% bermain rasa makanya Allah swt pasangkan dengan laki-laki untuk saling sejiwa. 

Pada akhirnya kusadari, mengucap Alhamdulilah, banyak istigfar, syukur, tabah dan berbahagia adalah kunci membalut segala rasa.
Jangan kecewa, karena Allah swt telah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya..
Kita semua istimewa dengan cerita, lika liku, kisah dan perjuangannya. 
Karena selalu ada tempat belajar memaknai kehidupan untuk menjadi pribadi naik kelas menuju kebaikan. 
Dan mengeluarkan air mata sebagai puncak menyampaikan ekspresi bukan pertanda bahwa kamu sedang rapuh, hanya saja kamu butuh waktu recovery membalikkan rasa.
Pada Akhirnya, hanya Allah swt yang mampu membolak-balikan hati, semoga sehat, selamat dunia akhirat.

Teruntuk yang memberikan saya pelajaran hebat melalui fenomena receh wkwkw,   terimakasih atas semuanya.. 
Kuberdoa, smoga kau sehat selalu dan selalu berbahagia menjalankan tugas dan peranmu..
Karena peranmu dan peranku berbeda. 
Kusadari, tindakanmu tetap ada nilai kebaikan buat kebaikanku kedepan.
Alhamdulilah, wasyukurilah. 
Setelah menulis ini, hatiku sudah lapang karena diam dan menyampaikan rasa dalam bentuk tulisan adalah jiwaku. 
Semoga kita tidak pernah saling bertatap mata karena aku tidak mau kehilangan energi positifku.
Semoga kita tidak saling membuang energi lagi karena energiku untuk sesuatu yang lebih penting saja. Ya bisa jadi, kamu emang tidak penting untukku maaf ya ..

Sungguh lucu drama kehidupanku, 
Tangguh untuk hal yang penting namun melow untuk hal yang receh.
Mohon maafkan saya yang masih polos ini

Udah hampir 2 tahun tidak mengeluarkan air mata yang bertumpah-tumpah jadi ingin sekali merekamnya dalam blogku ini bahwa pernah mengeluarkan air mata untuk sesuatu yang receh haha.

Dibawah langit DIY, 3 Juni 2021

MS 


Designed by Animart Powered by Blogger