Selasa, 17 Desember 2019

Kesempurnaan Cinta-Nya



Teruntuk cinta yang tidak universal..
Cinta itu indah, baik dalam level mencintai atau dicintai
Yang membuat batas hingga menimbulkan luka adalah harapan berbalas ingin memiliki
Pada akhirnya, level tertinggi mencintai adalah ikhlas melepaskan
Untuk mencapai level itu, kadang kala tidak melulu tentang logika untuk membuktikan 
karena berkaitan rasa, hati nurani terdalamlah yang akan menuntunmu menemukan jawaban

Muaranya ialah..
hati dan logika akan menemukan jawaban bahwa berharaplah saja kepada Dia, Sang Maha Cinta yang tidak akan memberikan luka,
Ketika kau ikhlas menggantungkan harapan cinta sucimu   kepada Dia Sang Maha Cinta, disanalah sebenarnya hakikat mencintai.

Karena tugas yang menjadi bagianmu ialah....
hanya perlu melangitkan doa yang sempurna kepada-Nya 
seperti sempurnanya cinta-Nya untuk hambanya yang tidak sempurna mencintai-Nya
Jadi teruslah belajar ikhlas mencintai-Nya terlebih dahulu
Karena Dia tetap maha pengasih meski hambanya tak sempurna mencintai-Nya...

Gubahan MS
Ditengah hujan membasahi bumi FMIPA UGM, 17 Desember 2019 pukul 16.46 WIB

Senin, 16 Desember 2019

Hakikat Butiran Atom dalam Senyawa Kompleks



Kadangkala keikhlasan belum cukup untuk meraih cita yang berorientasi pada akhirat namun kesungguhan dan pengorbanan  diatas rata-rata juga diperlukan.  Ketika kerikil-kerikil menghampiri dalam perjuangan itu maka sekuat dan setegar apapun seorang insan tetaplah membutuhkan sandaran yang pada hakikatnya bersandar kepada-Nya lah yang mendatangkan barokah dan kebahagiaan hakiki karena Dia tak kan pernah mengecewakan atas harapan-harapan besarmu. Untaian kalimat indah diatas ialah Sebagai pengingat untuk diri yang masih terus belajar dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun karena setiap apapun adalah Guru Terbaik.🌺. Ya semoga pribadi penuh dosa ini tak mengenal lelah berusaha menjadi yang termasuk pribadi demikian.

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat kesehatan, kesempatan dan banyak kebaikan tak terduga diberikan-Nya sepanjang tahun 2019 ini. Pada awalnya diri ini mengira kebaikan-Nya karena pengorbanan besar atas pilihan yang diambil tapi pada akhirnya ku menyadari semua itu bukan pengorbanan tapi keharusan sebagai penyokong kesungguhan dan keikhlasan untuk meraih impian. 


Pada akhirnya, Jangan lupakan bahwa setiap keberkahan yang Allah berikan sekarang adalah sebagai pengganti yang pernah diambil-Nya sehingga kewajibanmu hanya lah bersyukur meski kau harus pernah merasakan kehilangan yang berarti hingga pada akhirnya kau selalu melantunkan Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam karena hanya Allah swt perencana terbaik dan pengobat balutan lukamu sedalam apapun. 

Ialah Membutuhkan suatu proses panjang untuk menjadi pribadi yang istiqomah pandai bersyukur, berjiwa besar, bersungguh-sungguh, sabar dan ikhlas.  [As Always Pengharapanku] semoga ku tak mengenal lelah terus berbenah diri agar sampai pada tahap istiqomah itu  karena hakikatnya semakin berilmu harus semakin menyadari kita hanya butiran atom ditengah berjuta-juta senyawa ciptaan-Nya. 

Tak perlu melirik kebahagiaan orang lain, fokuskan energimu terhadap apa yang Allah selalu berikan sekarang baik kemudahan bahkan kesulitan sekalipun. Karena bahagia itu harus kamu ciptakan sendiri versimu.

Sebagai penutup gubahan ini, Allahuakbar, Terimakasih kepada Allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang. Tiada lain hanya Karena kebaikan-Nya yang besarlah dan akumulasi doa dari keluarga, para guru dan dosenku serta para sahabat hingga sampai pada titik ini.



Gubahan by MS
Laboratorium Fismatel UGM,  17/12/2019

Kamis, 21 Maret 2019

Perjuangan Penuh Drama dan Lika-Liku untuk Kembali menjadi Awardee LPDP RI Program Doktoral plus Trik Lulus Seleksi Beasiswa LPDP RI Afirmasi 2018



Setelah beberapa lama udah gak buat tulisan, kali ini saya kembali dengan tulisan yang cukup menguras pikiran dan hati hehehe. Alhamdulilah, disaat perempuan pada umumnya seusia saya yakni 25 tahun sedang asyiknya membangun keluarga dan karir, saya justru memilih melanjutkan pendidikan tertinggi duniawi yakni S3 dengan Beasiswa LPDP RI di Jurusan Fisika FMIPA UGM. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki takdir, jalan, cerita dan menginspirasi dengan  perjuangannya masing-masing

Sebelumnya saya ingin flash back dulu, berkat  kuasa Allah swt dan doa dari keluarga, guru, dosen dan semua teman-teman, saya dinyatakan lulus sidang Tesis pada Senin, 14 Agustus 2017 di Program Studi S2 Fisika UGM dengan masa studi 1 tahun 6 bulan dengan IPK 3.74 melalui beasiswa LPDP RI PK 56 jalur Afirmasi Bidik Misi. Setelah sidang tesis, saya dan dua teman awardee yang lain yakni mas Ishak dan mas Vicky berangkat ke Fukuoka, Jepang untuk mengikti Biomaterial International Conference selama 8 hari termasuk perjalanan dan transit di Incheon, Korea Selatan.





Gambar 1. Kenangan selesai Sidang Tesis pada Senin, 14 Agustus 2017 (Arsip Penulis, 2017)







Gambar 2. Kenangan saat mengikuti International Conference di Fukuoka, Jepang dan Transit di Korea ( Arsip Penulis , 2017)

Setelah selesai kegiatan International Conference di Jepang, saya pulang kembali ke Indonesia untuk mengurus prosesi yudisium dan wisuda. Sembari menuggu wisuda pada 19 Oktober 2017, saya dan teman-teman riset biomaterial mengikuti The 2nd Indonesian Youth Conference on Sustainable Development, Yogyakarta, Indonesia, 20th-21th September 2017 dan Materials Research Society-Indonesia Conference & Congress 2017, 8th-12th October 2017, Yogyakarta, Indonesia.







Gambar 3. Kenangan The 2nd Indonesian Youth Conference on Sustainable Development, Yogyakarta, Indonesia, 20th-21th September 2017 (Arsip Penulis, 2017)




Gambar 4. Kenangan Materials Research Society-Indonesia Conference & Congress 2017, 8th-12th October 2017, Yogyakarta, Indonesia  (Arsip Penulis, 2017)


Kemudian saya mengikuti acara wisuda S2 UGM pada Kamis, 19 Oktober 2017 sebagai lulusan tercepat FMIPA UGM dengan masa studi 1 tahun 6 bulan (1,5 tahun). Pada moment wisuda kedua kali ini saya begitu bersyukur atas kuasa Allah swt karena dihadiri oleh dua wanita terhebat saya yakni ibu dan lisa ke Yogyakarta dan semua sahabat baik sahabat fisika, FOST, Awardee DIY dsb.
 

Gambar 5 Kenangan Wisuda S2 Periode 1 pada 19 Oktober 2019 (Arsip Penulis, 2017)

Sejak masa-masa tunggu wisuda mulai dari September 2017, saya juga mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melanjutkan studi doktoral (S3) saya karena saya masih ada niat untuk melanjutkan studi sampai jenjang doktoral dan dosen pembimbing serta penguji pun merekomendasikan saya untuk melanjutkan langsung ke program doktoral (S3) melalui Beasiswa LPDP Lanjutan Magister ke Doktoral. Merujuk pada bookklet LPDP Lanjutan pada 2017, saya dibantu dan didukung oleh pembimbing saya (Dr. Eng Yusril Yusuf) mulai mempersiapkan semuanya diantaranya yang paling fundamental adalah publikasi minimal  di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus atau Thomson Routers dan Letter of Acceptance (LoA).

Ketika saya mengikuti International Conference di Jepang, saya bertemu dengan asisten dari Prof.Kunio Ishikawa dari Department of Biomaterial Kyushu University, Jepang yang mewakili prof untuk mengisi seminar mengenai Carbonate Apatite yang memang sesuai dengan background riset S2 saya. Saya mulai mempelajari dan memahami riset dari Prof. Ishikawa hingga saya memantapkan hati untuk bergabung di Lab nya sebagai salah satu Lab Biomaterial terbaik Jepang. Kebetulan, temannya teman saya adalah mahasiswa bimbingan Prof. Ishikawa sehingga saya menghubungi nya, nama nya mb Tria alumni S2 Teknik Kimia UGM. Melalui mbaknya, saya menggali infromasi mengenai riset Prof hingga mbaknya menyarankan untuk segera menghubungi Prof. dengan rekomendasi dari mbaknya.

Singkat cerita, saya memberanikan diri mengirimkan E-mail ke Prof Kunio Ishikawa dengan melampirkan CV, paper saat conference  di Fukuoka, Jepang dan Motivation Letter bergabung ke lab nya. Prof. Kunio begitu sangat welcome, hangat dan menjawab semua pertanyaan saya hingga pada 26 September 2017, saya menerima loA dari Department of Biomaterial Kyushu University yang membuat saya bersyukur dan sungguh tak pernah menduga atas apa yang Allah swt berikan.

Gambar 6. Dokumen LoA  dari Department of Biomaterial, Faculty of Dental Science, Kyushu University, Jepang (Arsip Penulis, 2017)

Setelah mendapatkan dokumen LoA, saya mengabarkan Pembimbing dan Ibu saya. Alhamdulilah pembimbing saya sangat senang dan mendukung, tetapi ibu saya tidak merestui saya S3 di LN dalam hal ini di  Kyushu University. Ibu saya hanya merestui saya kuliah S3 di DN dalam hal ini di UGM saja. Namun saat itu, saya tidak ambil pusing dulu karena seiring berjalan waktu  mudah-mudahan ibu memberikan restu.
Setelah itu, saya dibimbing  oleh pembimbing S2 saya untuk menulis publikasi di jurnal internasional terindeks scopus. Saat itu, pembimbing saya menyarankan untuk mencoba submit di Journal of Ceramics Japan terindeks Scopus Q2. Saya mulai menyiapkan naskah paper menyesuaikan dengan Guidelines jurnal tersebut, konsultasi dengan pembimbing, proses Proofreading  dan sampai naskah jurnal siap disubmit. Setelah seminggu pasca submit, saya mendapat email dari Editorin-Chief bahwa naskah paper kami rejected.   Saya cukup sedih naskah jurnal kami ditolak awalnya, pada akhirnya saya menyadari bahwa Ibu saya tidak merestui bila saya kuliah S3 di LN sehingga prosesnya tidak lancar karena restu Ibu adalah restu Allah swt. Setelah sadar, saya bangkit dan mencari jurnal Q3 yang bisa saya submit dengan niat untuk melamar beasiswa LPDP Lanjutan di S3 Fisika UGM. Setelah itu, saya konsultasi dengan pembimbing untuk kembali mencoba submit ke International Journal of Nanoelectronics and Material terindeks Scopus Q3.

Gambar 7. Screenshoot Email penolakan dari  Jurnal (Arsip Penulis, 2017)

Setelah sadar, saya bangkit dan mencari jurnal Q3 yang bisa saya submit dengan niat untuk melamar beasiswa LPDP Lanjutan di S3 Fisika UGM. Setelah itu, saya konsultasi dengan pembimbing untuk kembali mencoba submit ke International Journal of Nanoelectronics and Material terindeks Scopus Q3. Saya pun mulai membuat papernya menyesuaikan dengan guidelines dari jurnal tersebut.  Setelah proses review 3-5 bulan, Alhamdulilah, wasyukurillah paper kami berjodoh dengan jurnal ini dan bisa di publikasi. Mendengar hasil yang diberikan Allah swt, saya dan pembimbing begitu bahagia terutama bagi saya yang sangat bahagia akhirnya kebuka jalan untuk mendaftar LPDP Lanjutan untuk S3.  Selain itu, paper hasil MRS-INA juga terpilih untuk di publikasi di IOP. Alhamdulilah, wasyukurillah.

Gambar 8. Publikasi di Jurnal Internasional bereputasi Scopus Q3 (Arsip Penulis, 2018)

Kemudian, saya memutuskan untuk kembali ke Palembang pada 15 November 2017 mengingat sebagian syarat beasiswa LPDP lanjutan sudah hampir selesai meski menyisakan loA dan proposal disertasi hehe. InsyaAllah saya bisa membuatnya di rumah sembari saya mencari pengalaman di dunia nyata yakni pencarian kampus buat mengabdi. Setelah tiba di Palembang, saya mendapat undangan untuk mengisi Talkshow yang diselenggarakan oleh OSIS dan Rohis di almamater saya SMAN 14 Palembang.


 


 Gambar 9. Kenangan Mengisi Talkshow di SMAN 14 Palembang (Arsip Penulis,   2017)



Kemudian pada akhir November 2017, saya memasukkan lamaran kerja sebagai Dosen ke Prodi  Pendidika Fisika UIN Raden Fatah Palembang. Kebetulan awal bulan desember 2017, UIN Raden Fatah Palembang  sedang rekrutmen  Dosen Tetap Non PNS 2017 dan disaat yang sama Prof. Kunio Ishikawa sedang kujungan  ke UGM. Karena  restu   Ibu tak kunjung didapat  maka saya memilih mencoba mengikuti rekrutmen Dosen Tetap Non PNS sebagai pengalaman pertama saya dalam perjuangan di dunia kerja.   Kemudian, mungkin karena saya belum ada pengalaman maka saya dinyatakan gagal. Saat itu saya biasa saja karena niat awal hanya mencari pengalaman.     Ternyata  pada bulan Januari akhir, saya dipanggil  ke prodi karena saya dinyatakan diterima sebagai Dosen Luar Biasa  (DLB) Prodi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang dengan SK mengajar di  Februari 2018.   Untuk Pertama kali,  saya mengajar dengan mendapat 9 sks dengan MK Fisika Modern, Gejala Listrik Magnet, Praktikum Gejala Listrik Magnet dan Fisika untuk Biologi.  Mulai dari Februari 2018, saya mencoba peran baru saya sebagai Dosen  Luar Biasa dengan tugas mengajar dan kadang diikutkan pada acara prodi salah satunya acara kuliah tamu  sembari menunggu pembukaan beasiswa LPDP  program beasiswa lanjutan .




Gambar 10. Kuliah tamu bersama Ibu Dosen Saya saat SI ( Arsip Penulis, 2018)



Designed by Animart Powered by Blogger