Setelah
beberapa lama udah gak buat tulisan, kali ini saya kembali dengan tulisan yang
cukup menguras pikiran dan hati hehehe. Alhamdulilah, disaat perempuan pada
umumnya seusia saya yakni 25 tahun sedang asyiknya membangun keluarga dan
karir, saya justru memilih melanjutkan pendidikan tertinggi duniawi yakni S3
dengan Beasiswa LPDP RI di Jurusan Fisika FMIPA UGM. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki takdir, jalan, cerita dan
menginspirasi dengan perjuangannya masing-masing.
Sebelumnya saya ingin flash back dulu,
berkat kuasa Allah swt dan doa dari keluarga,
guru, dosen dan semua teman-teman, saya dinyatakan lulus sidang Tesis pada
Senin, 14 Agustus 2017 di Program Studi S2 Fisika UGM dengan masa studi 1 tahun
6 bulan dengan IPK 3.74 melalui beasiswa LPDP RI PK 56 jalur Afirmasi Bidik
Misi. Setelah sidang tesis, saya dan dua teman awardee yang lain yakni mas
Ishak dan mas Vicky berangkat ke Fukuoka, Jepang untuk mengikti Biomaterial
International Conference selama 8 hari termasuk perjalanan dan transit di
Incheon, Korea Selatan.
Gambar 2. Kenangan
saat mengikuti International Conference di
Fukuoka, Jepang dan Transit di Korea ( Arsip Penulis , 2017)
Setelah selesai kegiatan International Conference di Jepang, saya pulang kembali ke
Indonesia untuk mengurus prosesi yudisium dan wisuda. Sembari menuggu wisuda
pada 19 Oktober 2017, saya dan teman-teman riset biomaterial mengikuti The 2nd Indonesian Youth Conference on
Sustainable Development, Yogyakarta, Indonesia, 20th-21th September 2017
dan Materials Research Society-Indonesia
Conference & Congress 2017, 8th-12th October 2017, Yogyakarta, Indonesia.
Gambar 3. Kenangan The 2nd
Indonesian Youth Conference on Sustainable Development, Yogyakarta, Indonesia,
20th-21th September 2017 (Arsip Penulis,
2017)
Gambar 4. Kenangan
Materials
Research Society-Indonesia Conference & Congress 2017, 8th-12th October
2017, Yogyakarta, Indonesia (Arsip Penulis, 2017)
Kemudian saya mengikuti acara
wisuda S2 UGM pada Kamis, 19 Oktober 2017 sebagai lulusan tercepat FMIPA UGM
dengan masa studi 1 tahun 6 bulan (1,5 tahun). Pada moment wisuda kedua kali ini saya begitu bersyukur atas kuasa Allah
swt karena dihadiri oleh dua wanita terhebat saya yakni ibu dan lisa ke
Yogyakarta dan semua sahabat baik sahabat fisika, FOST, Awardee DIY dsb.
Gambar 5 Kenangan
Wisuda S2 Periode 1 pada 19 Oktober 2019 (Arsip Penulis, 2017)
Sejak masa-masa tunggu wisuda mulai
dari September 2017, saya juga mulai mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melanjutkan studi doktoral (S3) saya karena saya masih ada
niat untuk melanjutkan studi sampai jenjang doktoral dan dosen pembimbing serta
penguji pun merekomendasikan saya untuk melanjutkan langsung ke program
doktoral (S3) melalui Beasiswa LPDP Lanjutan Magister ke Doktoral. Merujuk pada
bookklet LPDP Lanjutan pada 2017,
saya dibantu dan didukung oleh pembimbing saya (Dr. Eng Yusril Yusuf) mulai
mempersiapkan semuanya diantaranya yang paling fundamental adalah publikasi
minimal di jurnal internasional bereputasi
terindeks Scopus atau Thomson Routers dan Letter
of Acceptance (LoA).
Ketika saya mengikuti International Conference di Jepang, saya
bertemu dengan asisten dari Prof.Kunio Ishikawa dari Department of Biomaterial Kyushu University, Jepang yang mewakili
prof untuk mengisi seminar mengenai Carbonate
Apatite yang memang sesuai dengan background
riset S2 saya. Saya mulai mempelajari dan memahami riset dari Prof.
Ishikawa hingga saya memantapkan hati untuk bergabung di Lab nya sebagai salah
satu Lab Biomaterial terbaik Jepang. Kebetulan, temannya teman saya adalah
mahasiswa bimbingan Prof. Ishikawa sehingga saya menghubungi nya, nama nya mb
Tria alumni S2 Teknik Kimia UGM. Melalui mbaknya, saya menggali infromasi
mengenai riset Prof hingga mbaknya menyarankan untuk segera menghubungi Prof.
dengan rekomendasi dari mbaknya.
Singkat cerita, saya memberanikan
diri mengirimkan E-mail ke Prof Kunio Ishikawa dengan melampirkan CV, paper
saat conference di Fukuoka, Jepang dan Motivation Letter bergabung ke lab nya. Prof. Kunio begitu sangat welcome, hangat dan menjawab semua
pertanyaan saya hingga pada 26 September 2017, saya menerima loA dari Department of Biomaterial Kyushu University yang
membuat saya bersyukur dan sungguh tak pernah menduga atas apa yang Allah swt
berikan.
Gambar 6. Dokumen LoA dari Department
of Biomaterial, Faculty of Dental Science, Kyushu University, Jepang (Arsip
Penulis, 2017)
Setelah mendapatkan dokumen LoA,
saya mengabarkan Pembimbing dan Ibu saya. Alhamdulilah pembimbing saya sangat
senang dan mendukung, tetapi ibu saya tidak merestui saya S3 di LN dalam hal
ini di Kyushu University. Ibu saya hanya
merestui saya kuliah S3 di DN dalam hal ini di UGM saja. Namun saat itu, saya
tidak ambil pusing dulu karena seiring berjalan waktu mudah-mudahan ibu memberikan restu.
Setelah itu, saya dibimbing oleh pembimbing S2 saya untuk menulis
publikasi di jurnal internasional terindeks scopus. Saat itu, pembimbing saya
menyarankan untuk mencoba submit di Journal of Ceramics Japan terindeks
Scopus Q2. Saya mulai menyiapkan naskah paper menyesuaikan dengan Guidelines jurnal tersebut, konsultasi
dengan pembimbing, proses Proofreading dan sampai naskah jurnal siap disubmit.
Setelah seminggu pasca submit, saya mendapat email dari Editorin-Chief bahwa naskah paper kami rejected. Saya cukup sedih naskah jurnal kami ditolak
awalnya, pada akhirnya saya menyadari bahwa Ibu saya tidak merestui bila saya
kuliah S3 di LN sehingga prosesnya tidak lancar karena restu Ibu adalah restu
Allah swt. Setelah sadar, saya bangkit dan mencari jurnal Q3 yang bisa saya
submit dengan niat untuk melamar beasiswa LPDP Lanjutan di S3 Fisika UGM.
Setelah itu, saya konsultasi dengan pembimbing untuk kembali mencoba submit ke International Journal of Nanoelectronics and
Material terindeks Scopus Q3.
Gambar 7. Screenshoot Email penolakan dari Jurnal (Arsip Penulis, 2017)
Setelah sadar, saya bangkit dan
mencari jurnal Q3 yang bisa saya submit dengan niat untuk melamar beasiswa LPDP
Lanjutan di S3 Fisika UGM. Setelah itu, saya konsultasi dengan pembimbing untuk
kembali mencoba submit ke International Journal of Nanoelectronics and Material
terindeks Scopus Q3. Saya pun mulai membuat papernya menyesuaikan dengan guidelines dari jurnal tersebut. Setelah proses review 3-5 bulan, Alhamdulilah,
wasyukurillah paper kami berjodoh dengan jurnal ini dan bisa di publikasi.
Mendengar hasil yang diberikan Allah swt, saya dan pembimbing begitu bahagia
terutama bagi saya yang sangat bahagia akhirnya kebuka jalan untuk mendaftar LPDP
Lanjutan untuk S3. Selain itu, paper
hasil MRS-INA juga terpilih untuk di publikasi di IOP. Alhamdulilah,
wasyukurillah.
Gambar 8. Publikasi di Jurnal Internasional bereputasi Scopus
Q3 (Arsip Penulis, 2018)
Kemudian, saya memutuskan untuk
kembali ke Palembang pada 15 November 2017 mengingat sebagian syarat beasiswa
LPDP lanjutan sudah hampir selesai meski menyisakan loA dan proposal disertasi
hehe. InsyaAllah saya bisa membuatnya di rumah sembari saya mencari pengalaman
di dunia nyata yakni pencarian kampus buat mengabdi. Setelah tiba di Palembang,
saya mendapat undangan untuk mengisi Talkshow
yang diselenggarakan oleh OSIS dan Rohis di almamater saya SMAN 14 Palembang.
Kemudian pada akhir November 2017,
saya memasukkan lamaran kerja sebagai Dosen ke Prodi Pendidika Fisika UIN Raden Fatah Palembang.
Kebetulan awal bulan desember 2017, UIN Raden Fatah Palembang sedang rekrutmen Dosen Tetap Non PNS 2017 dan disaat yang sama
Prof. Kunio Ishikawa sedang kujungan ke
UGM. Karena restu Ibu tak kunjung didapat maka saya memilih mencoba mengikuti rekrutmen
Dosen Tetap Non PNS sebagai pengalaman pertama saya dalam perjuangan di dunia
kerja. Kemudian, mungkin karena saya
belum ada pengalaman maka saya dinyatakan gagal. Saat itu saya biasa saja
karena niat awal hanya mencari pengalaman.
Ternyata pada bulan Januari
akhir, saya dipanggil ke prodi karena
saya dinyatakan diterima sebagai Dosen Luar Biasa (DLB) Prodi Pendidikan Fisika, UIN Raden
Fatah Palembang dengan SK mengajar di
Februari 2018. Untuk Pertama
kali, saya mengajar dengan mendapat 9
sks dengan MK Fisika Modern, Gejala Listrik Magnet, Praktikum Gejala Listrik
Magnet dan Fisika untuk Biologi. Mulai
dari Februari 2018, saya mencoba peran baru saya sebagai Dosen Luar Biasa dengan tugas mengajar dan kadang
diikutkan pada acara prodi salah satunya acara kuliah tamu sembari menunggu pembukaan beasiswa LPDP program beasiswa lanjutan .
Gambar 10. Kuliah tamu bersama Ibu Dosen Saya saat SI ( Arsip
Penulis, 2018)