Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, penyusun dapat
menyelesaikan makalah “Pengembangan
Model Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL)” dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran.
Kerangka materi
yang tersaji dalam makalah ini disusun berdasarkan buku-buku referensi, serta
jurnal UPI yang berkaitan dengan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Adapun
materi yang disajikan dalam makalah ini secara ringkas adalah :
1. Pengertian Model Pembelajaran CTL
2. Prinsip dan Karakteristik Model Pembelajaran CTL
3. Komponen- Komponen Model Pembelajaran CTL
4. Sintaks Model Pembelajaran CTL
5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran CTL
6. Analisis Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Pembelajaran
CTL
Akhirnya, penyusun menyadari kalau makalah ini masih banyak
memiliki pembaca sebagai referensi untuk
perbaikan dalam penulisan makalah berikutnya. Akhir kata,
penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Inderalaya, September
2012
Penyusun
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Mutu
pendidikan sangat bergantung kepada kualitas pelaksanaan pendidikan disekolah-sekolah,
tercermin dalam keberhasilan belajar siswa.Proses pembelajaran merupakan salah
satu tahap yang sangat menentukan terhadap keberhasilan belajar siswa. Berhubungan
dengan hal tersebut telah dilakukan banyak upaya oleh pemerintah dalammemacu
dan meningkatkan kompetensi guru yang baik.
Fenomena
yang ada memperlihatkan bahwa pembelajaran fisika hingga beberapa tahun
terakhir ini dikategorikan rendah (Sarjono). Fenomena ini memberikan indikasi bahwa
kemungkinan pembelajaran dipandang oleh sebagian besar guru sebagai proses pentransferan
ilmu pengetahuan, akibatnya didalam proses pembelajaran masih menjadi link yang
putus dengan pemrosesan kognitif yang terjadi dalam benak siswa, sehingga strukturisasi
pemahaman konsep fisika yang terjadi pada benak siswa masih tetap lemah,siswa
mengalami kesulitan memahami konsep-konsep fisika. Kebiasaan mereka belajar fisika
yang berorientasi pada rumus-rumus jadi dalam pembahasan soal-soal secara langsung
tanpa menghiraukan konsep-konsepnya.
Pendapat
yang menyoroti rendahnya mutu pendidikan khususnya bidang sains IPA, disebabkan
oleh:
· Cara mengajar
guru-guru sains kurang menarik dan monoton.
· Guru kurang
menguasai materi yang diajarkan.
· Guru kurang
memberi kesempatan bertanya kepada siswa.
· Sebagian besar
guru menyampaikan informasi dan rumusan konsep yang sudah jadi, tanpa
mempedulikan munculnya rumusan konsep tersebut.
· Proses belajar
mengajar masih terpusat pada guru, guru mendominasi proses belajar mengajar,
sehingga siswa mengambil posisi pasif sebagai pembelajar karena segalanya telah
diatur dan didominasi oleh guru.
· Proses beajar
mengajar tidak dibiasakan untuk memecahkan permasalahna dalam kehidupan
sehari-hari yang ada hubungannya dengan konsep yang sedang dipelajari, terlebih
lagi tidak dibiasakan menyelesaikan suatu persoalan ditinjau dari perspektif konsep
yang benar, sehingga menyebabkan siswa tidak terampil atau cakap dalam
memecahkan
masalah.
Implikasi
dari semuanya itu, guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dapat
menggali pengetahuan awal siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan
yang didapat serta secara aktif dapat menyeleksi, menyaring, memberi arti, dan
menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya. Disamping itu, pembelajaran
harus dapat menghubungkan pengetahuan atau bahan yang akan dipelajari dengan
pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya dapat
dikembangkan. Dengan kata lain, pembelajaran harus diubah dari yang terpusat
pada guru (teacher centered), menjadi pembelajaran yang terpusat
pada siswa (student centered).
Dasar
pendapat diatas merupakan pandangan kontruktivisme. Pendekatan
kontrukivisme
sangat sesuai untuk meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan kualitas
belajar siswa. Dengan menggunakan pendekatan kontruktivis fisika diajarkan
bukan hanya “produk” tetapi merupakan sebagai “produk dan proses” dan proses
inilah yang menentukan produk tersebut. Pendekatan kontruktivis membangun
pengetahuan yang merupakan proses perolehan pengetahuan bukan sebatas
mentransfer pengetahuan guru kepada anak didik, tetapi anak didik membangun
pengetahuannya sendiri, sehingga anak didik benar-benar mengalami proses
pengetahuan tersebut.
Banyaknya
permasalahan dalam proses pembelajaran yang harus dipecahkan mendorong para
ahli pendidikan untuk mencari sebuah pendekatan dan model pembelajaran.
Berbagai upaya perbaikan yang hendaknya dilakukan dalam pembelajaran fisika
dimasa datang yaitu dengan mengubah pendekatan orientasi behaviorisme dengan
pendekatan kontruktivisme. Pendekatan kontruktivisme lahir dari kekurangpuasan
para ahli pendidikan terhadap proses pembelajaran yang menganut orientasi teori
behaviorisme. Teori kontruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan baru yang
diterima siswa bukan hasil penstransferan ilmu dari guru kepada siswa melainkan
pengetahuan itu dibangun oleh benak siswa itu sendiri.
Hasil
dari penelitian Suyitno Kangiden, dkk (1998) mengenai variasi pembelajaran
fisika dan kaitannya dengan hasil belajar siswa diperoleh kesimpulan bahwa pola
pembelajaran materi pelajaran dikelas yang lebih menjamin peningkatan hasil
belajar adalah pola pembelajaran konseptual. Disarankan agar guru berusaha
meningkatkan kemampuan mengembangkan pola pembelajaran yang berbasis konsep dan
hubungan antar konsep secara menyeluruh, guru hendaknya lebih dapat memperkaya
wawasan antara lain dengan mengkaji lebih banayk buku dan mengembangkan pola
pembelajaran konseptual.
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan tersebut , maka penulis membuat makalah ini yang
berjudul “Pengembangan Model
Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL
)
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Jelaskan Pengertian dari model
pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and Learning ) !
2.
Sebutkan dan jelaskan prinsip dan
karateristik dari model pembelajaran CTL !
3.
Sebutkan dan jelaskan
komponen-komponen model pembelajaran CTL !
4.
Jelaskan sintak dari model pembelajaran
CTL !
5.
Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan
kelemahan dari model pembelajaran CTL !
6.
Analisislah bagaimana pembelajaran
fisika dengan pendekatan CTL !
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah
1.
Mahasiswa dapat memahami pengertian model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )
2.
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan prinsip serta karakteristik model pembelajaran CTL
3.
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan komponen-komponen model pembelajaran CTL
4.
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan sintak model pembelajaran CTL
5.
Mahasiswa dapat menjelaskan
kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran CTL
6.
Mahasiswa dapat menganalisis
bagaimana pembelajaran fisika dengan pendekatan CTL